2016, bakal habis dalam beberapa hari..
Mikirin 2016, banyak hal yang bisa aku syukuri..

Banyaaaaakk.. Aku mau cerita 3 moment di 2016 yang paling berkesan..

First anniversary persahabatan sama Bee!!!
Wihiiii.. Nggak kerasa banget.. Banyak orang yang bilang gimana bisa ngejaga hubungan yang terpaut jarak.. We did it!.. hihihihi.. Bee yang nunjukin hal itu buat aku.. Segitu tulusnya selalu berusaha buat aku.. Hari ini tepat 443 hari kita jauhan jarak dan aku percaya kami bisa bertahan.. Sebuah persahabatan yang tuluspun terbangun dan semakin menguat di tahun 2016 :) What a sweet memory..

Keterima PAW pusat! Finally..
Jadi anak PAW bukan buat gaya-gayaan atau biar keliatan keren.. Why aku pilih bidang PAW? Satu-satunya alasan adalah karena aku sadar bahwa kasih Tuhan buat aku tuh nggak ada habis-habisnya :) Aku tau seberapa keraspun aku berusaha, nggak akan pernah cukup buat ngebales kasih Tuhan dalam hidupku. So, yang bisa aku lakuin adalah memberikan yang terbaik dari apa yang aku punya.. Aku mau memberikan yang terbaik lewat talentaku di bidang PAW..... dan hati yang rindu (dan semakin rindu) buat telling the world about His love yang nggak terbatas itu..

Memulai SKRIPSI!
Berat memang.. Tapi, Tuhan ijinin aku mulai skripsi lebih cepat.. Thank God! He (always) makes me proud.. Aku tau, tanpa Tuhan aku nggak bsa ngelewatin masa kuliahku 6 semseter lalu tanpa ada histori mengulang 1 makul pun.. No! Bukan menyombongkan diri atau apapun itu, tapi itu bener-bener penyertaan Tuhan luar biasa.. Bergantunglah pada Tuhan yang luar biasa, maka kita juga akan jadi anak muda yang nggak biasa-biasa.. Stop batasi kuasa Tuhan yang nggak terbatas dengan keterbatasan kita sendiri..

Yaaaa.. 2016 memang harus habis, tapi setiap kenangan dan proses akan selalu membangun diriku.. bersyukur buat setiap proses, hari-hari kuliah, persahabatan, family time sama papa mama titi yang nggak pernah berubah, kelompok-kelompok kecil yang selalu mendukungku..

Tahun 2016 membangun aku terutama tentang happiness is from the inside, not the outside.. Aku juga belajar lebih lagi mengandalkan Tuhan dan mempercayakan 1000000% kepadaNya.. Belajar gimana punya plan yang lebih jangka panjang lagi tapi tetap melihat Tuhan mewujudkannya dari hari ke hari sesuai rencanaNya yang terindah dalam hidupku :)

Grateful for 2016.. Thank You, Lord, For this amazing 2016
Aku punya pelangi..
Pelangi yang selalu memikirkanku..
Pelangi yang selalu membuatku bahagia..
Pelangi yang menjagaku..

Aneh? Kalau dipikir-pikir memang aneh.. 
hmm.. 

Tapi..
Pelangi itu selalu berhasil membuatku nggak beranjak..
Pelangi itu sanggup membuatku selalu kembali..
Pelangi itu mampu membuatku merasa "aku"..

Ini bukan karangan puisi apalagi lirik lagu..
Ini sebuah curahan hati.. (so chessy.. o.o)

Aku nggak pernah benar-benar patah hati..
anehnya, membayangkan si Pelangi pergi, aku bisa merasakan patah hati itu..
Aku nggak pernah bisa percaya sepenuhnya pada seseorang..
Anehnya, aku bisa percaya pada si Pelangi tanpa curiga sedikitpun..

Entahlah.. 

Si Pelangi mengajariku banyak hal..
Ketulusan..
Perjuangan..
Integritas..
Kasih..

Dear Santa Claus,
Bolehkah aku minta si Pelangi untuk jadi kado natalku?
At least, ingatkan si Pelangi bahwa ia berharga buatku..

Dear Pelangi,
kamu berharga buatku.. 
I’m HAPPY from the inside out,
And from the outside in,
I’m firmly formed.”

Apa itu bahagia?

Keadaan dimana segala sesuatu sesuai dengan apa yang kita inginkan? Keadaan dimana kita bisa memiliki semua yang kita mau? Keadaan dimana semua orang menyukai kita? Keadaan dimana kita menjadi pusat perhatin, semua orang mengelu-elukan kita? Keadaan dimana semua kebutuhan dan keinginan kita terpenuhi?

Buatku, bahagia itu adalah keadaan dimana kita nggak bersedih (^u^) dan itu pilihan.
Ya, itu pilihan. Seharusnya, menjadi bahagia itu nggak tergantung keadaan. Bagaimana bisa kita mengijinkan keadaan yang berubah-ubah itu menjadi boss dalam hidup kita?

Coba berhenti sejenak dan pikirkan ini. Jika keadaan kita buruk (menurut kita), maka kita tidak bahagia. Sebaliknya, jika keadaan kita baik (menurut kita juga), maka kita bahagia. Sudut pandang seperti ini akan menghancurkan hari-hari kita. Bayangkan saja.

Hari ini adalah hari yang buruk (menurut kita). Misalnya saja, kita tau bahwa sahabat kita membicarakan kita di belakang. Otomatis, kita merasa kesal dan nggak ingin melakukan apa-apa, pikiran-pikiran negatif tentu akan langsung mengambil alih otak kita. Kita jadi lupa bahwa di hari itu, nggak hanya ada 1 kejadian. Tapi, karna monster pikiran negatif sudah mengambil alih, hal-hal baik (bisa jadi jumlahnya lebih banyak) yang terjadi di hari itu nggak bisa kita lihat. Hancurlah 1 hari. Lebih parah lagi, setelah merasa kemarin adalah hari yang sangat-sangat buruk, kita menyimpulkan bahwa minggu ini akan menjadi minggu yang buruk. Kita harus bertemu dengan sahabat kita itu dimanapun, harus berpura-pura tidak tau kesalahan yang diperbuatnya. Jangan-jangan, bulan ini bisa menjadi bulan yang buruk. Oh no!

Tapi coba bayangkan saja sebaliknya. Setiap hari adalah hari yang penuh kebahagiaan. Misalnya saja, kita tau bahwa sahabat kita membicarakan kita di belakang. Kita kesal tetapi masih menggunakan akal sehat. Positifnya, kita tau siapa sebenarnya orang yang kita anggap sahabat itu. Kita curhat dengan orang yang bisa kita percaya (mama mungkin? Atau bahkan adik kita! Cobalah). Kemudian memutuskan bahwa keadaan ini nggak akan merampas hari-hari bahagia kita. Kita mengambil sikap dan membicarakannya baik-baik. Apapun respon “sahabat” kita itu, yang jelas kita sudah melakukan bagian kita kan? At least, kita akan merasa lega setelah mengungkapkan semuanya dan nggak perlu berpura-pura menjadi orang lain.

See? Keadaannya sama, tetapi pilihannya saja yang berbeda. Itu akan mempengaruhi semuanya.
So, bahagia itu pilihan dan keputusan. Setiap keadaan yang buruk (lagi-lagi menurut kita), pasti ada sisi positifnya, cobalah lihat sisi itu. Tuhan itu Allah yang baik. Nggak mungkin mengijinkan hal-hal yang datang ke hidup kita tanpa maksud dan tujuan.


Apapun itu, just be happy!
Dear skripsi,

"Datanya ini kayanya bermasalah.. Coba kamu temui Pak Itu dan Bu Ini ya.. Nanti kalo masih nggak teratasi............... (blupblupblup)"

Janjian sama dosen pembimbing, nungguin 1 2 3 jam, bimbingan 15 menit, revisi.. Dengerin dosen pembimbing ngomong soal skripsi yang deadlinenya bentar lagi tuh dagdigdug omoo!!!!

Dulu, pas masih semester awal, cuma bisa senyum-senyum pas dicurhati kakak angkatan atas.. Dalam hati, 'duh seribet itukah skripsi, kayanya nggak sesusah itu deh. hmm..'. Maafkan aku dear kakak kelas (>o<)

Sekarang kayanya aku yang dikira lebay sama adek kelas. susah sih nggak. ribetnya itu lho. Itu angka-angka semua ada artinya.. Astaga, udah berasa main kode-kodean.. 

Biasanya, niat kerja skripsi tuh ada, tapi cuma bertahan 10-15 menit. Mentok 20 menit. udah. belum lagi kalo novel di pojokan (pinjeman adek kelas) memanggil-manggil buat dibaca saat itu juga, trus si adek kelas ngajakin nonton biskop melulu (alasannya film lagi bagus-bagus T.T). Tidaaaaaak.. hati berkata iya (ayo nonton!!), tapi otak berkata nggak. hahahahaha.. Tapi pas giliran deadline per bab terpenuhi, tuh adek-adek kelas diem. Nggak minjemin novel, nggak ajak nonton. Parah..

Hmm.. tapi kalo dipikir-pikir, dari ribetnya proses skripsi dan kuliah ini aku belajar banyak. Selalu ada pelangi di balik sebuah badai guys. :D

Pertama, ketika kita do extramile dan berani bayar harga, sebenarnya itu memudahkan kita di masa depan. Aku ngerjain skripsi di semester 7 (sekarang), yang artinya, proses skripsi ini lebih cepat dibanding temen-temen seangkatan. Normalnya skripsi itu selesai di semester 8. Nah, semester-semester awal, aku memilih buat ambil SKS (satuan kredit semester) maksimal, 24 sks. Biasanya, semester awal tuh kebanyakan ambilnya sedikit-sedikit biar santai. Tapi, aku dan teman-teman 1 grupku memilih buat nggak santai dan di sinilah kami sekarang. Bisa lebih cepat ambil program skripsi. Ya, tentu itu semua kekuatan dari Tuhan. :)

Kedua, aku jadi semakin yakin bahwa proses yang kelihatannya berat itu justru membentuk kita menjadi pribadi yang lebih kuat dan nggak gampang menyerah. Proses skripsi nggak akan lepas dari yang namanya nungguin dosen, pelatihan mental dari dosen pembimbing dan penguji (kadang mereka galak, tapi percayalah, itu karna mereka mau kita jadi kuat). Berhubung aku adalah cewek yang eemmm, lumayan nggak bisa menahan air mata, hehehehehe, yaaa proses skripsi ini lumayan banyak menguras persediaan air mataku ini. Ada saat-saat dimana aku takut, capek, jenuh dan perasaan-perasaan sejenis itu. Tapi bersyukur, aku punya orang-orang yang nggak pernah capek menjagai aku. Aku taruh semua beban itu ke Tuhan and He (always) makes me feel better. Aku tahu dan yakin, ketika Tuhan menginjinkan semua proses itu menghampiriku berarti Tuhan tau aku memang sekuat itu untuk menjalaninya. 

Well, ngomongin proses skripsi ini memang nggak ada habisnya guys. hahahahaha.. Aku yang sekarang ini harusnya revisi data malah di sini. Cerita panjang lebar. Aneh sih. Lima belas menit yang lalu aku berusaha mengeluarkan ide buat bab 4ku dan hasilnya nol. Layarku tetap kosong and then aku ke sini dan tiba-tiba layar ini jadi penuh.. :D 

Happy skripsi(ing) !!!



  1. Dia selalu mengandalkan Tuhan dan membawaku semakin dekat denganNya.
  2. Dia selalu ada untukku, jarak nggak memisahkan kami.
  3. Dia rela melakukan hal yang nggak disukainya, demi membuatku senang.
  4. Dia nggak jaim :D
  5. Dia nggak pernah bohong.
  6. Dia selalu berhasil membuatku sadar bahwa aku berharga dan penting baginya.
  7. Dia selalu bisa menyelesaikan masalah secara dewasa.
  8. Dia selalu memprioritaskanku setelah Tuhan dan keluarganya.
  9. Dia bahkan mengerti apa yang sedang aku rasakan tanpa aku harus menceritakannya.
  10. Dia selalu membuatku tertawa meski lewat hal-hal kecil.
  11. Dia pria sejati yang nggak pernah sedikitpun menyakitiku.
  12. Dia memperlakukanku layaknya seorang princess.
  13. Dia selalu mau belajar.
  14. Dia memiliki banyak perbedaan denganku, justru itu yang membuat kami bisa saling melengkapi.
  15. Dia mau berubah menjadi lebih baik.
  16. Dia selalu berhasil membuatku tidak panik lagi.
  17. Dia selalu percaya bahwa aku bisa.
  18. Dia nggak pernah meremehkan hobiku.
  19. Dia nggak pernah menganggapku anak kecil.
  20. Dia menjagaku dari orang lain dan dari dirinya sendiri.
  21. Dia sahabatku dan sampai selamanya, dia akan selalu menjadi sahabatku.

DONE!
pernah nggak sih bandingin diri sendiri dengan orang lain? orang itu lebih pintarkah? lebih kerenkah? lebih kayakah? lebih punya banyak talentakah? intinya, orang itu PERFECT dan aku nggak..

aku pernah dan itu membuatku nggak bisa jadi diri sendiri di manapun! hahahahaha.. bohong kalo jawabnya nggak pernah.. :D

tapi pernah nggak berpikir sebaliknya? apa yang orang itu pikirkan tentang kita? jangan-jangan, dia juga berpikir hal yang sama seperti kita.. lucu? kenyataannya, memang begitu.. 

sekarang, coba ambil kertas dan bolpoin.. 
sekarang.. ayo..

oke.. pikirkan tentang orang (boleh teman, keluarga atau tetangga kamu) yang sekarang ini menurutmu perfect.. udah? sekarang, coba tulis semua kelebihannya.. 

wah.. pasti banyak sekali yang kita tulis kan? tapi.. sayang sekali tidak ada manusia sempurna di dunia ini.. di balik semua hal yang baik darinya, pasti ada kekurangan.. andai saja kamu bertukar kehidupan dengannya, belum tentu kamu bisa menghandle semua kekurangannya, masalahnya, beban tanggung jawabnya.. right? 

memandanglah ke bawah bukan untuk menjadi sombong, tetapi agar kamu bisa lihat dan bagikan hal yang kamu miliki kepada dunia..  

memandanglah ke atas bukan untuk menjadi minder, tetapi untuk belajar hal-hal baik dari apa yang belum kamu miliki.. 

Tuhan mempercayakan apa yang ada padamu sekarang sesuai dengan kebutuhan dan kapasitasmu.. belajarlah untuk mengucap syukur.. toh, complain ke Tuhan nggak akan mengubah hidupmu kan? 

kecantikan dan kebahagiaan itu nggak melulu soal fisik dan harta.. ini soal hati <3

be grateful..
and be happy :D
Diberdayakan oleh Blogger.

IT'S ME ❣

Follow me

Translator